Bidan harus:
·
Melaksanakan palpasi
abdominal pada setiap kunjungan antenatal
·
Tanyakan pada ibu hamil
sebelum palpasi: apakah yang dirasakannya, apakah janinnya bergerak, kapan
HPHT, kapan pertama kali merasakan gerakan janin.
·
Baringkan ibu hamil
terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal, jangan membaringkan ibu
hamil terlentang dengan punggung datar, karena
terjadi penekanan oleh uterus pada vena pelvis major, vena cava inferior dan
bagian aorta desenden (penekanan autocaval) yang akan mengurangi sirkulasi
darah ke jantung bagian kanan. Pengurangan aliran darah tersebut mengakibatkan
pengurangan oksigenasi ke otak dan dapat mengakibatkan pingsan pada umumnya
dikenal dengan supine hipotensive syndrom yang dapat menyebabkan pola denyut
jantung janin menjadi abnormal.
·
Periksa abdomen: adakah
parut (tanyakan penyebabnya), tanda-tanda kehamilan sebelumnya, tanda
pereganggan uterus berlebihan atau kehamilan ganda (perut terlalu besar, banyak
bagian janin yang teraba, teraba lebih dari satu kepala janin). Catat semua
temuan dan rujuk tepat waktu ke rumah sakit jika ditemukan bekas bedah sesar,
tanda berlebih/kuranya cairan amnion.
·
Perkirakan usia
kehamilan. Setelah minggu ke-24 cara yang paling efektif adalah dengan
menggunakan meteran kain (seperti yang digunakan penjahit).
·
Ukur dengan meteran
dari simfisis pubis ke fundus uteri, catat hasinya dalam centimeter.
·
Lakukan palapasi dengan
hati-hati untuk memeriksa letak janin.
·
Dengan kedua tangan
lakukan palpasi abdominal untuk menentukan bagian bawah janin (kepala teraba
lebih keras dan lebih besar dibandingkan dibandingkan bokong dan melenting).
·
Palapasi dengan cara Leopold
a.
Leopold I
·
Tujuan
: mengetahui TFU (tinggi fundus
uteri) dan bagian janin yang ada di fundus, usia kehamilan.
·
Caranya:
1)
Pemeriksa menghadap
pasien
2)
Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa
tinggi fundus uteri
3)
Meraba bagian apa yang
ada difunduss. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah digerakakan, maka itu
adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting dan
susah digerakkan, maka itu adalah bokong.
4)
Jika usia kehamilan
lebih dari 24 minggu maka gunakan meteran.
Variasi menurut Knebel: menentukan
kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas
simfisis.
b.
Leopold II
Tujuan : mengetahui
bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri ibu
Caranya:
1)
Kedua tangan pemeriksa
berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
2)
Ketika memeriksa
sebelah kanan ibu, maka tangan kanan pemeriksa menahan perut sebelah
3)
Raba perut sebelah
kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang ada disebelah kanan
ibu (jika teraba benda yang rata dan tidak teraba bagian yang kecil, terasa ada
tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian kecil dan
menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
Variasi menurut Budin: menetukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus.
c.
Leopold III
Tujuan: mengetahui
bagian janin yang ada di bawah uterus dan apakah sudah masuk pintu atas panggul
(PAP).
Caranya:
1)
Tangan kiri menahan
fundus uteri
2)
Tangan kanan meraba
bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat,
melenting, keras dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit digerakkan, maka itu adalah
bokong. Jika bagian bawah tidak ditemukan kedua bagian tersebut, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
3)
Pada letak sungsang,
dapat dirasakan tangan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballotemet (pantulan kepala janin,
terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan).
4)
Tangan kanan meraba
bagian bawaha (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih mudah digoyangkan,
berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti
kepala sudah masuk pangggul), lalu lanjutkan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk
panggul.
d.
Leopold IV
Tujuan: menetukan
bagian janin yang dibawah apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Caranya:
1)
Pemeriksa menghadap
kaki pasien
2)
Kedua tangan meraba
bagian janin yang ada dibawah
3)
Jika terba kepala,
tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanan di bagian bawah.
4)
Jika kedua tangan
konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul
5)
Jika kedua tangan
divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul
Tabel 2. MEMANTAU TUMBUH KEMBANG
JANIN (NILAI NORMAL)
Usia Kehamilan
|
Tinggi Fundus
|
|
|
Dalam cm
|
Menggunakan penunjuk – penunjuk badan
|
12 minggu
|
-
|
Teraba diatas symfisis
|
16 minggu
|
-
|
Ditengah, antara
symfisis pubis dan umbilikus
|
20 minggu
|
20 cm (± 2 cm)
|
Pada umbilikus
|
22-27 minggu
|
Usia kehamilan dalam
minggu = cm (± 2 cm)
|
-
|
28 minggu
|
28 cm (± 2 cm)
|
Ditengah, antara umbilikusdan prosesus sifoideus
|
29-35 minggu
|
Usia kehamilan dalam
minggu = cm (± 2 cm)
|
-
|
36 minggu
|
36 cm (± 2 cm)
|
Pada prosesus sifoideus
|
Hard Rock casino reopens in Phoenix - Dr.D.MCD
BalasHapusThe Hard 속초 출장샵 Rock Casino 광주광역 출장샵 in Phoenix is reopening 거제 출장마사지 and reopening 청주 출장샵 its doors on May 6. The casino will be located in Eagle Pass. 서산 출장샵